Sabtu, 29 September 2012

Agape Love

Baru-baru ini timbul isu tentang apa itu Agape Love, isu ini timbul apabila seorang saudari mula berbicara tentang kasih agape. Kasih agape tentu saja tidak ramai yang punyai idea tentang pekara ini kan. Dalam blog saya ini, I try my best to sharfing what I understandlah pasal kasih agape ini. Dalam saya menaip dan sharing tentang pekara ini saya sendiri belajar bagaimana saja saya mungkin melakukan kasih agape ini, seperti contoh peribadi kita Yesus yang melakukannya sehingga sanggup mati di kayu salib demi kita kerana kehendak Bapa. Kasih Agape membangun satu sama lain untuk terus bertumbuh dalam Tuhan. 


Agape adalah kasih karena apa yang dilakukannya, bukan karena bagaimana perasaannya. KASIH AGAPE adalah kasih tanpa syarat atau tidak mengharapkan balasan. (seperti kasih TUHAN terhadap manusia sehingga sanggup mati di kayu salib untuk kita)



Kata Yunani yang menunjuk kepada kasih terhadap Tuhan, salah satu jenis kasih yang harus kita miliki untuk orang lain, adalah agape. Agape adalah sifat inti Tuhan, karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh. 4:7-12, 16b). Kunci utama untuk mengerti agape adalah menyadari bahwa itu dapat dikenal dari tindakan yang mendorongnya. Sebenarnya, kadang kala kita berbicara tentang ”teladan perbuatan” dari kasih agape. Orang-orang pada masa kini terbiasa berpikir tentang kasih sebagai suatu perasaan, tetapi tidak demikian halnya dengan kasih agape. Agape adalah kasih karena apa yang dilakukannya, bukan karena bagaimana perasaannya.


Tuhan sangat “mengasihi” (agape) sehingga Dia memberikan Anak-Nya. Tuhan tidak merasa nyaman untuk melakukan itu, tetapi itu adalah perbuatan yang penuh kasih. Kristus sangat mengasihi (agape) sehingga Dia memberikan hidup-Nya. Dia tidak mau mati, tetapi Dia mengasihi, jadi Dia melakukan apa yang diminta oleh Tuhan. Seorang ibu yang mengasihi bayinya yang sakit akan jaga semalaman untuk merawatnya, yang merupakan sesuatu yang tidak mau dilakukannya, tetapi ini adalah suatu tindakan kasih agape yang sesungguhnya.

Pada dasarnya kasih agape bukan sekadar sebuah gerakan hati yang lahir dari perasaan. Sebaliknya kasih agape adalah gerakan kehendak, pilihan yang sengaja dilakukan. Itulah sebabnya Tuhan dapat memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita (Mat. 5:44; Kel. 23:1-5). Dia tidak memerintahkan kita untuk ”memiliki perasaan yang baik” terhadap musuh kita, tetapi untuk bertindak di dalam cara yang penuh kasih terhadap mereka. Kasih agape berhubungan dengan ketaatan dan komitmen, dan tidak selalu perasaan dan emosi. ”Mengasihi” seseorang adalah mentaati Tuhan demi kebaikan orang lain, mengupayakan berkat dan keuntungan orang lain untuk jangka panjang.

Cara untuk mengetahui bahwa kita mengasihi (agape) Tuhan adalah bahwa kita melakukan perintah-perintah-Nya. Yesus berkata, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku...” (Yoh. 14:21a). Ada orang-orang Kristen yang berkata bahwa mereka mengasihi Tuhan, tetapi gaya hidup mereka bertentangan dengan kehendak Tuhan. Orang-orang ini salah mengerti perasaan kasih mereka kepada Tuhan dengan kasih agape yang sesungguhnya. Yesus memperjelas ini: ”Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku ...” (Yoh. 14:24a).

Kasih adalah karakter khusus dari kehidupan Kristen dalam hubungan dengan orang-orang Kristen lain dan kepada semua umat manusia. ”Mengasihi” mungkin tidak selalu mudah, dan kasih yang sesungguhnya bukanlah ”sentimentalisme yang lembut.” Sering kali terdapat harga yang dibayar untuk kasih yang sejati. Misalnya, menghukum penjahat untuk menjaga keamanan masyarakat adalah tindakan mengasihi tetapi hal itu tidak mudah atau menyenangkan, dan meminta seseorang meninggalkan persekutuan Kristen Anda karena dia bertahan di dalam dosa yang keji adalah sikap yang baik tetapi tidak mudah (1 Kor. 5:1-5). Itu tidak berarti kasih agape tidak menyangkut perasaan di dalamnya, dan situasi ideal yang muncul ketika hal yang baik dilakukan juga adalah apa yang ingin kita perbuat. Orang-orang Kristen dikenal karena saling mengasihi (Yoh. 13:35)


Kasih Agape dalam Perhubungan Saudara dan Saudari?
1. Kasih Agape bukan berbentuk emosi semata-masa atau perasaan tetapi sanggup melakukan sesuatu secara memberikan kepentingan diri sendiri untuk orang lain demi kemulian bagi Bapa, bukan untuk diri sendiri. Kasih Agape harus dilakukan secara kehendak Tuhan bukan kehendak diri. Utamakan Tuhan dalam perhubungan. Kasih Agape mampu menerima kekurangan seseorang, dan melengkapi satu sama lain dengan kelebihan dan keurangan masing2. Kasih agape bukan sesuatu yang semua sifat pasangan adalah sama dan bersetuju dalam segala hal tetapi lebih ka menerima dan memahami dan melengkapi satu sama lain.

2. Kasih Agape tidak menghakimi. Kasih Agape indah kerana tidak terus jump to conclusion dalam satu tindakan terutama dalam aspek cemburu atau satu tindakan yang menghakim terus tindakan seseorang. Pasal cemburu adalah tanda sayang merupakan tag line yang kita selalau dengar. Namun dengan prinsip alkitab Tuhan merupakan seorang yang cemburu atau jealous God, ini kerana Tuhan cemburu akan hubungan kita kalau kita memperduakan dia. Sebab kita memang milik Tuhan. Namun cemburu manusia salah, kerana kadang mereka cemburu kepada sesuatu yang bukan milik mereka, contoh jiran ada kereta yang lebih cantik dia cemburu keranan kecantikan kereta, namun cemburu Tuhan adalah memang kerana kita miulik dia. Jangan ingin sesuatu yang bukan milik kita. Jangan cemburu kepada seseorang yang telah mempunyai gf atau bf mungkin isteri atau suami orang kerana setiap orang ada pasangan masing. Ada masa untuk segala sesuatu


bersambung........

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Ti dikerinduka